Pengertian Ekspor dan Impor – Jual-beli Tak hanya dilakukan oleh antar individu, melainkan juga antar negara. Adapun transaksi yang mereka lazim disebut ekspor dan impor. Lewat kegiatan ekonomi itu, kedua negara bisa menjual dan membeli barang yang dibutuhkan, entah itu bahan-bahan pokok masyarakat maupun peralatan industri.
Pada artikel kali ini, kami akan jelaskan soal kegiatan ekonomi antar negara itu secara konprehensif, mulai dari pengerjian sampai tujuan dan manfaatnya. Semua penjelasan itu bisa disimak sebagai berikut!
Pengertian Ekspor dan Impor
Kita mulai dari pengertiannya terlebih dulu. Ekspor dan impor punya pengertian yang berbeda-beda. Pada subjudul ini, kami akan jelaskan definisi keduanya sebagai berikut!
Pengertian Ekspor
Secara sederhana, ekspor merupakan kegiatan menjual atau mengeluarkan barang yang dilakukan satu negara ke negara lain. Proses tersebut tak bisa dilakukan sembarangan, melainkan harus sesuai peraturan yang diberlakukan negara si pelaku ekspor.
Di Indonesia, kegiatan ekspor mesti sesuai dengan peraturan Bea Cukai. Untuk itu bagi anda yang ingin terjun ke dunia ini anda wajib mengetahui jasa import singapore terbaik dan terpercaya.
Negara yang melakoni kegiatan ini lazim disebut eksportir. Untuk bisa menjadi eksportir, suatu negara harus berhasil memproduksi barang-barang dalam jumlah yang melampaui kebutuhan mereka.
Pengertian Impor
Sementara itu, impor adalah aktivitas pembelian barang yang dilakukan suatu negara dari negara lain. Seprti halnya ekspor, kegiatan impor juga mesti dilakukan sesuai aturan yang berlaku semisal Bea Cukai atau semacamnya.
Negara yang melakukan kegiatan ini lazim disebut importir. Kegiatan ini boleh dilakukan bila ada kebutuhan barang yang tak bisa dipenuhi oleh negara tersebut. Misalnya Indonesia yang melakukan impor beras karena tak sanggup memenuhi kebutuhan beras masyarakat.
Tujuan Ekspor dan Impor
Setiap kegiatan punya tujuannya tersendiri, termasuk ekspor dan impor. Adapun tujuan keduanya akan kami bahas sebagaimana berikut ini!
Tujuan Ekspor
Kita mulai dari ekspor terlebih dahulu. Berdasarkan definisinya, ekspor punya tujuan untuk menjual suatu produk ke negara lain yang membutuhkan. Di luar itu, ekspor juga punya tujuan lain, yaitu:
Meningkatkan Laba Pelaku Industri yang Memproduksi Barang-Barang Ekspor
Kegiatan ekonomi suatu negara tak lepas dari peran pelaku industri yang ada pada negara tersebut. Lewat kegiatan ekspor, pelaku industri bisa meningkatkan laba yang mereka dapat. Sebab, barang produksi mereka tak hanya dijual di dalam negeri tapi juga di luar negeri.
Memperluas Jangkauan Pasar
Dengan adanya kegiatan ekspor, pelaku industri dan negara bisa memperluas jangkauan pasar mereka. Dari yang semula hanya dalam negeri melebar sampai ke negara lain. Dengan begitu, barang produksi mereka pun semakin dikenal luas.
Negara Eksportir Jadi Lebih Mudah Mengontrol Harga Barang
Tujuan ini bisa dicapai bila eksportir mampu menjadi penghasil utama dari produk yang dibutuhkan banyak negara. Bila itu terjadi, negara eksportir bisa leluasa mengatur dan mengontrol harga produk mereka. Negara tersebut akan tahu kapan harus menurunkan harga, serta kapan harga mesti sedikit dinaikkan.
Tujuan Impor
Mari kita bahas tujuan impor. Secara keseluruhan, ada dua tujuan utama dari kegiatan ini, yaitu:
Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Lewat kegiatan impor, suatu negara bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang tak sempat mereka penuhi. Kegiatan ini berlaku bila negara kesulitan memproduksi barang kebutuhan masyarakat, atau hasil produksi mereka tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Menambah Devisa Negara
Kegiatan impor tak hanya dilakukan demi mendapatkan barang kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini pun juga membuat negara menambah jumlah devisanya. Hal itu tak lepas Bea Cukai yang diterima dari setiap barang-barang impor.
Manfaat Ekspor dan Impor
Selain tujuan, ekspor dan impor pun juga punya manfaat di dalamnya, terutama bagi negara yang melakukan kegiatan tersebut. Adapun manfaat-manfaatnya adalah:
Manfaat Ekspor
Secara keseluruhan, ekspor mampu memberi tiga manfaat bagi negara eksportir, dimana ketiganya adalah:
Meningkatkan Devisa Negara
Saat melakukan kegiatan ekspor, negara eksportir akan mendapatkan sejumlah uang dari negara lain. Selain membuat kas negara jadi tebal, uang tersebut secara tak langsung juga bisa meningkatkan devisa negara.
Meluaskan Produk Luar Negeri
Lewat kegiatan ekspor, suatu negara bisa memperluas jangkauan barang produksi mereka. Dari yang dulunya sekadar dijual di negara sendiri kini mulai bisa dijual ke negara lain.
Memperluas Lapangan Kerja
Kegiatan ekspor secara tak langsung membuka lapangan kerja bagi warga negaranya. Sebab, negara eksportir perlu menghasilkan barang ekspor dalam jumlah banyak. Untuk melakukannya, mereka perlu merekrut tenaga kerja.
Manfaat Impor
Setelah mengetahui seperti apa manfaat ekspor, kini kita akan bahas apa saja manfaat impor. Ada dua manfaat yang bisa dirasakan oleh negara importir saat melakukan kegiatan ekonomi ini, yaitu:
Menutupi Kebutuhan Masyarakat yang Tak Mampu Dipenuhi Negara
Pada kondisi tertentu, suatu negara akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat karena produksi barang mereka tidak maksimal. Untuk menutupi hal itu, mereka pun lantas melakukan impor dari negara lain.
Adapun barang-barang yang dibeli adalah barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Semisal beras, minyak, dan semacamnya. Bila kegiatan ini berhasil dilakukan, maka negara importir pun berhasil menutupi kebutuhan masyarakat yang tak mampu mereka penuhi.
Suatu Negara Bisa Mendapatkan Produk yang Belum Ada di Negaranya
Selain menutupi kebutuhan masyarakat, kegiatan impor juga bisa membuat suatu negara memperoleh barang-barang yang belum ada di negaranya. Manfaat ini bisa dirasakan bila importir mengimpor barang-barang dengan teknologi mutakhir. Semisal mobil bertenaga surya, PC keluaran terbaru, maupun sebagainya. Selain bisa dipakai masyarakat, barang-barang tersebut bisa menjadi inspirasi bagi negara importir untuk menghasilkan barang yang kurang lebih serupa.
Barang Ekspor dan Impor Indonesia
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, manfaat ekspor dan impir, kini kita bahas apa saja barang-barang yang lazim diekspor dan diimpor, khususnya di Indonesia.
Barang Ekspor Indonesia
Indonesia punya banyak barang yang bisa dikatakan komditas ekspor. Dari banyaknya barang tersebut, empat di antaranya adalah:
Kopi
Dengan iklimnya yang tropis, Indonesia mampu menjadi salah satu penghasil kopi terbesar di Asia. Tak heran, bila kopi menjadi salah satu komditas negara kita. Beberapa jenis kopi berhasil diekspor ke negara-negara lain, di mana dua di antaranya adalah luwak dan arabika.
Kakao
Selain kopi, kakao juga termasuk komoditas ekspor terbesar negara kita. Iklim yang mendukung membuat produksi komoditas ini tergolong banyak, sehingga bisa diekspor ke negara-negara lain.
Oleh negara pengimpor, komoditas ini lazim diolah menjadi bahan-bahan makanan, semisal cokelat dan sebagainya. Adapun negara-negara tujuan komoditas ini adalah Amerika, Jerman, Kanada, Jepang, Tiongkok, dan sejumlah negara ASEAN.
Udang
Sebagai negara maritim, Indonesia tentu punya banyak hasil laut yang bisa diekspor.Salah satunya adalah udang. Banyak negara ASEAN, Eropa, dan Amerika yang dijadikan negara tujuan ekspor komoditas ini.
Karet
Komoditas ekspor terakhir yang jadi andalan Indonesia adalah karet. Komoditas ini menjadi andalan menginta banyaknya perkebunan karet di negara kita. Beberapa negara ASEAn menjadi langganan komuditas ekspor satu ini.
Barang Impor Indonesia
Setelah membahas barang komoditas ekspor Indonesia, kini kita beralih ke barang impor. Barang-barang impor Indonesia mayoritas adalah barang kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan industri. Dari sekian banyaknya komoditas impor, beberapa di antaranya adalah:
Alumunium
Untuk memenuhi kebutuhan industri, Indonesia mesti melakukan impor alumunium dari sejumlah negara. Alumunium sendiri didapat dari Tiongkok sebagai pemasok Indonesia. Kebutuhan Indonesia akan alumunium sendiri mencapai 311,11 juta kilogram dengan nilai impor mencapai USD 881,2 juta.
Buah-Buahan dan Sayuran
Walau negara tropis, Indonesia belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap sayur dan buah-buahan. Tiongkok kembali menjadi negara penghasil barang impor ini. Kebutuhan Indonesia pada barang impor ini berkisar di angka 397,7 juta kilogram sampai 603,8 juta kilogram.
Pipa Besi dan Baja
Selain alumunium, pipa besi dan baja menjadi barang impor lainnya yang dibutuhkan oleh industri dalam negeri. Tiongkok dan Iran menjaid dua negara teratas yang menyuplai barang impor ini ke Indonesia. Kebutuah Indonesia akan barang impor ini kini telah mencpaai angka 280,4 ton.
Demikianlah pengertian ekspor impor beserta informasi penting lainnya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasanmu soal jenis transaksi jual beli yang dilakukan antar negara ini. Sampai bertemu di artikel Support Local Brands lainnya!